Cabe adalah merupakan
tumbuhan yang dikelompokkan dalam anggota genus Capsicum. Buah cabe
dapat juga digolongkan sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana
digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia
Tenggara sebagai penguat rasa makanan.
Cara Budidaya Cabe
1. Pemilihan bibit cabe
2. Membuat semaian cabe
3. Persiapan lahan
4. Penanaman cabe
5. Pemupukan tanaman cabe
6. Perawatan tanaman cabe
7. Pemanenan
Karena
pemanfaatan cabe sebagai penyedap bumbu sangat besar di Indonesia,
sehingga cabe memiliki nilai ekonomi tinggi. Banyaknya permintaan akan
buah cabe membuat tanaman ini banyak dibudidayakan oleh petani.
Budidaya tanaman cabe
atau cara menanam cabe memang tergolong sudah banyak diketahui oleh
masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat yang tinggal di pedasaan.
Umumnya cabe ditanam pada tanah yang kaya humu, gembur dan tidak
tergenang air. Waktu tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada
akhir musim hujan, yaitu sekitar bulan Maret hingga April. Sementara
untuk memperoleh harga yang tinggi, maka penanaman bisa dilakukan pada
bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun sangat besar
resiko kegagalan panen.
Bagi Anda yang berminat untuk menanam cabe, maka berikut ini akan dipublikasikan secara detail cara menanam cabe atau cara budidaya cabe kepada Anda:
Cara Budidaya Cabe
Untuk
menaman cabe, maka beberapa hal yang harus diperhatikan adalah
pemilihan bibit yang tepat, pembuatan semaian, persiapan lahan,
penanaman dan lain sebagainya. Untuk memperjelas masing-masing proses
penanaman cabe mulai dari awal hingga panen, maka berikut adalah
penjelasannya secara detail yang akan dipublikasikan kepada Anda:
1. Pemilihan bibit cabe
Untuk
memilih bibit cabe yang tepat, maka ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, diantaranya adalah menentukan jenis cabe yang akan
ditanam, misalnya cabe rawit, cabe panjang dan juga cabe merah. Selain
itu perlu juga menentukan bibit cabe yang masih segar dan yang kemudian
dikupas untuk diambil bijinya. Biji cabe yang sudah dipilah dari
kulitnya kemudian di jemur dibawah terik sinar matahari hingga kering.
2. Membuat semaian cabe
Cara
membuat semaian cabe disini adalah dengan menggunakan bedengan semai.
Beberapa langkah pembuatan bedengan semai dimulai dengan pembersihan
tempat bedengan dan mempersiapkan bedengan. Setelah bedengan selesai
dibuat, maka tahapan selanjutnya adalah menaburkan pupuk kandang dan
pupuk kimia TSP secukupnya pada lahan bedengan yang sudah tersedia.
Pemberian pupuk ini dimasudkan untuk mempercepat proses pertumbuhan
bibit cabe.
Langkah selanjutnya adalah
menaburkan bibit cabe ke dalam bedengan semai. Jangan lupa menutup
bagian atas menggunakan gulma kering (biasanya menggunakan alang-alang
kering) yang disangga dengan kayu jarang antara tanah dengan bedengan
penyangga bedengan sebagai atap adalah sekitar 50 cm. Hal ini dilakukan
agar sinar matahari tidak masuk langsung mengenai semaian bibit cabe.
Hal
lainnya yang perlu diperhatikan adalah menjaga kelembaban tanah
bedengan secara optimal. Kelembaban tanah dapat dipertahankan bila
dilakukan penyiraman setiaphari lewat atas gulma kering. Hal ini
dimaksudkan agar air yang jatuh tidak langsung mengenai tanah tempat
semaian cabe.
Penyemaian bibit cabe
dilakukan pada waktu 1 hingga 1,5 bulan. Namun pada saat bibit cabe
sudah tumbuh minimal 4 helai daun, maka sebenarnya proses pemindahan
sudah dapat dilakukan ke lahan yang tersedia.
3. Persiapan lahan
Sambil
menunggu semaian bibit cabe tumbuh dan siap untuk dipindahkan, maka hal
selanjutnya yang bisa dilakukan adalah mempersiapkan lahan pertanian.
Dalam mempersiapkan lahan disini, maka hal-hal yang harus dilakukan
adalah menggemburkan tanah pertanian serta membuang seluruh gulma yang
ada pada lahan penanaman.
Setelah
proses pembersihan dan penggemburan lahan dilakukan, maka selanjutnya
hal yang harus lakukan adalah pembuatan lubang yang berjarak antara 40
hingga 60 cm. Lubang ini ini dimaksudkan untuk lubang menanam bibit
cabe.
4. Penanaman cabe
Masa
penanaman cabe yang tepat adalah ketika kadar curah hujan yang tidak
terlalu tinggi, namun bukan musim kemarau. Setelah itu pastikan
pemilihan bibit dari semaian dan masukkan kelubang yang telah
diperiapkan sebelumnya. Lubang yang telah terisi bibit cabe kemudian
ditutup, bila hujan tidak datang, maka bibit cabe yang sudah ditanam
sebaiknya disiram secara rutin pada pagi atau sore hari.
5. Pemupukan tanaman cabe
Setelah
tanaman cabe berumur 2 minggu, maka proses pemupukan sudah dapat
dilakukan. Adapun pupuk yang diberikan adalah campuran dari TPS dan Urea
secukupnya pada setiap batang cabe dengan cara pupuk yang diletakkan
dari batang tanaman adalah sekitar 5-10 cm. Selain itu pupuk juga bisa
dicampur dengan kompos yang berasal dari kotoran ayam dan juga dari
kotoran hewan lainnya.
6. Perawatan tanaman cabe
Perawatan
tanaman cabe harus tetap diperhatikan, seperti penyiraman tanaman jika
curah hujan kurang, selain itu gulma pada lahan juga harus secara rutin
dibersihkan. Hal lainnya yang harus dilakukan adalah melakukan
penyemprotan pestisida secara rutin sesuai dengan anjuran.
7. Pemanenan
Lakukan
pemanenan buah cabe dengan cara memetik buah yang telah masak dan
segar. Buah cabe yang sudah dipetik sebaiknya dimasukkan didalam kemasan
atau wadah yang memiliki aliran sirkulasi udara yang sesuai. Hal ini
dimaksudkan agar buah cabe yang dipetik tidka mudah busuk.
No comments:
Post a Comment